Perang
dagang global kembali mengambil korban. Dunia sawit kembali gonjang-ganjing. Terkapar..!
Kampanye
hitam Greenpeace dan kambrat-kambratnya berhasil. Uni Eropa mengeluarkan CPO
dari list RED 2 (Renewable Energy Directive II). Pada Mei 2019. Dan akan
berlaku efektif mulai 2020. Artinya, produk sawit tidak lagi masuk dalam daftar
bahan bakar terbarukan yang boleh dipakai di kawasan Uni Eropa. Pemerintah
Indonesia juga mengenakan kembali pungutan pajak CPO sebesar 50 USD per metric
ton. Berlaku 1 Juni 2019. Lewat PMK 23 tahun 2019. Pemerintah mungkin butuh
pemasukan pajak progresif. Untuk membiayai APBN yang terus tekor. Akibat hobby
menumpuk utang. Untuk membayar gaji ASN dan pejabat negara yang jumlahnya makin
membengkak. Dan sedikit untuk membiayai pembangunan infrastruktur. Yang
sebagiannya belum tentu benar-benar dibutuhkan rakyat.
Akibatnya, harga tandan buah segar sawit (TBS) di tingkat
petani jadi anjlok. Di kabupaten Batubara, Sumut, tempat penulis tinggal, harga
tbs tercatat hanya tinggal di angka 720 rupiah per kg. Karena BEP (Break Event
Point = biaya untuk menghasilkan 1 kg produk) sawit ada di sekitaran angka 600,
maka artinya petani hanya mendapatkan keuntungan rp.120/kg. Di beberapa tempat
lain, harga TBS lebih parah lagi. Ada yang hanya tinggal setengah dari harga di
atas. Artinya, petani dan pekebun sawit itu merugi. Tekor. Sementara,
harga-harga kebutuhan hidup sehari-hari terus saja meningkat. Makin mahal.
Naik. Drastis. Fenomenal. Mencekik leher. Petani sawit rakyat menuju bankrupt.
Terkapar..!
Sudahlah. Nasi sudah menjadi bubur. Tinggal tambahin kecap.
Lalu nikmatilah semua apa adanya. Karena hidup ini adalah pilihan. Dan engkau
juga yang sudah memilih jalan hidupmu. Tawaran perubahan tak engkau hiraukan.
Itu pilihanmu. Terimalah resikonya. Dengan ikhlas. Lapang dada. Sambil
mengetatkan ikat pinggang. Sekaligus diet. Makan bekicot. Karena cacing pun
berprotein. Atau pun beternak kalajengking. Menanam jengkol dan pete. Bisa juga
sambil jual beli mobil asemkah second hand. Mobil paling laris di alam jin.
Buatan mbuh sopo.
Udah ah. Kita balik serius lagi. Mencari solusi buat petani
sawit yang kini sedang galau.
Bagi petani yang kebun sawitnya sudah tua, telah mendekati masa
replanting, ya sudah, gunduli semua pelepah sawitnya. Pelepah disusun di
sekeliling lahan per hektar. Lalu tegakan sawit disuntik mati. Buat lubang di
batang sawit itu dengan kampak, sedalam 15 sd 20 cm, arah lubang miring ke
bawah, lalu siramkan larutan herbisida sistemik sebanyak 50 cc yang dicampur
air 200 cc. Lahan kemudian ditraktor dua kali, berselang 10 hari. Tanam bibit
pinang betara dengan jarak 2x5 meter. Jarak 2 meternya membujur Utara ke
Selatan. Satu hektar ada 1.000 batang tanaman. Lalu tanam juga singkong atau
jagung. Atau palawija lainnya. Rawat dan pupuk dengan baik. Mudah-mudahan dalam
waktu tidak terlalu lama, peri kehidupan anda akan lebih baik dari sebelumnya.
Karena sejarah harga pinang dan singkong serta jagung tidak pernah terlalu lama
terpuruknya, seperti sawit dan karet.
Bagi petani sawit yang kebunnya masih usia produktif, tak
banyak yang bisa dilakukan. Berdoa saja sering-sering. Atau, bisa juga ikuti
petunjuk di atas. Terapkan pada sebagian lahan. Agar masih ada income. Sambil
menunggu panen singkong yang butuh waktu 10 bulan. Atau jagung yang lebih
cepat, 3 sd 4 bulan.
Mau lebih cepat? Tanam jagung manis. 75 hari sudah panen.
Mau lebih cepat lagi? Tanam kangkung akar. 40 hari sudah
panen.
Apa..?? Mau lebih cepat lagi..?? Tanam tauge, 2 hari
sudah panen. Menanamnya gak perlu pakai
lahan. Cukup modal bakul bambu dan air sumur.
Bisa juga bertanam cabe. Kalau ilmunya sudah cukup. Atau
modalnya sudah mantaf. Lahan 2.000 m2 dikelambui dengan insect net. Dijamin
akan bebas dari hama yang sangat banyak itu. Sehingga bisa bertani anti gagal.
Atau bisa juga anda jadi pedagang antar waktu. Beli atau
bangun freezer besar. Saat ikan murah, simpan ikan. Saat ikan mahal, jual. Saat
cabe murah, simpan cabe. Saat harga cabe sudah melangit, jual.
Anda bisa kaya raya dalam waktu singkat. Bangun rumah megah
dan beli mobil mewah. Mobil asemkah. Eh, bukan. Mobil Alphard. Lamborghini.
Atau Hummer bin Humvee. Sekalian membangun resort di pulau milik pribadi.
Dan kalau sudah kaya jangan lupa beramal. Masih banyak
janda-janda penanggung anak-anak yatim berekonomi lemah yang butuh dinafkahi
lahir bathin. Beramal sambil beristri lagi. Win win solution. Githu.
Bayangkan, anda yang dulunya hampir bangkrut, nyaris melarat
karena harga sawit yang ambruk, kini bisa menjadi kaya raya dan berpoligami
dengan baik, punya tiga atau empat istri yang cantik-cantik dan baik-baik,
karena membaca tulisan saya. Anda sungguh beruntung sudah membaca tulisan saya
ini. Tinggal pelaksanaannya saja. Dan semua terserah anda. Live is a choice. Everything
now is up to you.
Oh ya, waktu mau berpoligami, jangan lupa pakai helm. Siapa
tahu isper alias istri pertama datang bawa kentes alias pentungan bisbol.
Ingat, prevention is much better than the cure.
Tapi, kalau mau beli bibit pinang betara atau pinang thailand, silahkan hubungi saya di hp/wa 0813 7000 8997
Udah. Githu aja.
Salam bahagia selalu. Semoga sukses.
Bye.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar